Aliey Faizal

'Isy Kariiman Aw Muth Syahiidan

Cara Penurunan Wahyu

Posted by Aliey Faizal pada 16 Juni 2012

VI. RASULLULLAH DAN HADITS
Kenapa kalian membunuh

para utusan Allah…?

KEHIDUPAN NABI MUHAMMAD

Cara Penurunan Wahyu

Berdasarkan keterangan dari Nabi Muhammad saw sendiri yang dihimpun dari dari hadist-hadist sahih, cara penurunan wahyu kepada beliau dapat kita simpulkan sebagai berikut:

  1. Berupa impian yang baik waktu beliau tidur.‘Aishah r.a. berkata: Wahyu yang pertama sekali didatangkan kepada Rasulullalh saw. itu adalah pemandangan (impian) yang baik yang bertepatan dalam tidur, maka beliau tidak melihat suatu pemandangan, melainkan datang cahaya terang seperti terangnya waktu subuh!. (Bukhari Muslim)
  2. Kadang-kadang wahyu itu dibawa oleh malaikat Jibril, dan malaikat itu menyerupai manusia laki-laki, lalu menyampaikan (mengucapkan) perkataan kepada beliau, kemudian semua perkataan itu dipelihara baik-baik dan dihafalkan benar-benar oleh beliau.
  3. Kadang-kadang malaikat pembawa wahyu itu menampakkan dirinya dalam bentuk asli (bentuk malaikat), lalu ia mewahyukan kepada beliau apa-apa yang diwahyukan oleh Allah kepada beliau.
  4. Kadang-kadang wahyu itu merupakan bunyi genta. Menurut beliau, itulah wahyu yang paling berat diterima oleh beliau.Aishah r.a. berkata bahwa Harits bin Hisyam pernah bertanya kepada Rasulullah, Bagaimanakah wahyu diturunkan kepada engkau? Maka Rasulullah saw. bersabda, “Kadang-kadang wahyu yang datang padaku suaranya seperti bunyi genta dan wahyu inilah yang sangat berat bagiku, lalu diputuskan dari aku, dan aku sungguh telah menerima dengan mengerti darinya apa-apa yang dikatakannya. Dan kadang-kadang malaikat pembawa wahyu menyerupai seorang lelaki kepadaku, lalu ia berkata kepadaku lalu aku nenerima dengan hafal apa-apa yang ia katakan.”

     

  5. Pernah juga wahyu itu datang tidak dengan perantaraan malaikat, melainkan beliau menerimanya langsung dari Hadirat Allah sendiri.
  6. Dan Sekali wahyu itu diterima beliau pada saat di langit ke tujuh. Jadi, beliau menerima firman Allah dari Hadirat Allah sendiri.

Demikianlah cara-cara bagaimana wahyu diberikan kepada Nabi Muhammad saw. Yang masing-masing sesuai dengan isi wahyu yang disampaikan. Ini dikarenakan pewahyuan Al-Qur’an diturunkan secara bertahap selama 23 tahun, bukan diturunkan satu kitab secara langsung, Prosesnya pun berbeda­beda. Dengan demikian, kita dapat memahami bahwa wahyu yang diterima beliau itu bertingkat-tingkat.6 Hal inilah yang tidak dimengerti oleh Dr. Robert Morey sehingga dia mengganggap hal ini sebagai suatu konflik pewahyuan. 7

NOTES

6. Munawar Chalil, Kelengkapan Tarikh Nabi Muhammad, Gema Insani Press, Jakarta, 2001, hal 142-143.

7.  Robert Morey, op. cit., ha181

Artikel Terkait :

Silahkan Berkomentar